Dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi peserta didik, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 56/m/2022 tentang Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Episode 23: Penguatan Literasi dan Numerasi. Dalam surat edaran tersebut, Kemendikbudristek memperkenalkan pendekatan P5 (Pembelajaran 5 Tahap) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk mengamati objek atau fenomena yang akan dipelajari. Observasi dapat dilakukan secara langsung atau melalui media. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik memahami objek atau fenomena tersebut secara mendalam.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk mengajukan pertanyaan tentang objek atau fenomena yang telah diamati. Pertanyaan dapat berupa pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, atau pertanyaan kritis. Tujuannya adalah untuk merangsang peserta didik berpikir kritis dan kreatif.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan pertanyaan yang telah diajukan. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, internet, atau orang-orang yang ahli di bidangnya. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik menjawab pertanyaannya.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk mengaitkan informasi yang telah dikumpulkan untuk menjawab pertanyaannya. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik memahami hubungan antar konsep dan mengembangkan pemahamannya tentang objek atau fenomena tersebut.
Pada tahap ini, peserta didik diajak untuk menyampaikan hasil kerjanya kepada orang lain. Penyampaian dapat dilakukan secara lisan, tertulis, atau melalui media lain. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik mengkomunikasikan ide dan gagasan mereka kepada orang lain.
P5 memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
P5 merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik. Pendekatan ini memfasilitasi peserta didik untuk aktif belajar, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta memahami hubungan antar konsep.
