El Niño adalah fenomena pemanasan suhu permukaan laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur yang terjadi secara teratur setiap 3-5 tahun. Pemanasan SML ini memicu perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia.
Secara ilmiah, El Niño didefinisikan sebagai fenomena pemanasan SML di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur yang mencapai suhu minimal 0,5 derajat Celcius di atas kondisi normalnya. Pemanasan SML ini terjadi karena adanya perubahan tekanan udara di atmosfer.
Penyebab El Niño hingga saat ini masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, para ahli berpendapat bahwa El Niño dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, antara lain:
El Niño memiliki dampak yang signifikan terhadap iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Dampak El Niño di Indonesia antara lain:
Fenomena La Nina adalah kebalikan dari El Niño. La Nina ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. La Nina memiliki dampak yang mirip dengan El Niño, tetapi tidak terlalu parah.
El Niño adalah fenomena cuaca yang memiliki dampak yang signifikan terhadap iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk Indonesia. El Niño dipicu oleh kombinasi beberapa faktor, antara lain perubahan tekanan udara di atmosfer, perubahan pola angin, dan perubahan arus laut. Dampak El Niño di Indonesia antara lain kekurangan hujan, kerusakan sawah, kekeringan, banjir, dan kebakaran hutan.
